NiagaPro, -- Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kini semakin menaruh perhatian terhadap kebutuhan tempat tinggal bagi generasi muda, khususnya Generasi Milenial dan Generasi Z (Gen Z).
Berdasarkan data dari BP Tapera, sekitar 32% penerima manfaat FLPP berasal dari kelompok usia muda baik mereka yang baru mulai bekerja, sudah menikah, maupun masih lajang. Ini menunjukkan bahwa keinginan generasi muda untuk memiliki rumah pribadi terus mengalami peningkatan.
Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, seperti ungkapkan dalam podcast Suara Hunian edisi terbaru bahwa FLPP menjadi pilihan menarik bagi Gen Z karena kemudahan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Dengan hanya membayar uang muka sebesar 1%, generasi muda sudah dapat memiliki rumah sendiri.
Baca Juga : Tips Bagaimana Membeli Rumah Pertama untuk Kalangan Kelas Menengah
FLPP merupakan produk yang sangat menarik. Pemerintah memberikan fasilitas likuiditas agar daya beli masyarakat bisa dijangkau. Gen Z yang baru mulai bekerja pun dapat mengangsur dan membeli rumah. DP-nya hanya 1%. Misalnya, untuk rumah seharga Rp185 juta di wilayah Jabodetabek, cukup membayar Rp1.850.000 saja untuk DP-nya," jelas Heru.
Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah subsidi juga dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan. Heru menyatakan bahwa nilai properti akan terus naik seiring waktu, sehingga memiliki rumah sejak dini merupakan langkah cerdas bagi Gen Z dalam merencanakan masa depan.
Baca Juga : Tips Membeli Rumah Pertama dengan menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
Untuk menjangkau lebih banyak generasi muda, BP Tapera terus meningkatkan pelayanan digital, baik melalui situs resminya di bp.tapera.go.id, maupun melalui marketplace rumah nasional di sikumbang.tapera.id. Tak hanya itu, BP Tapera juga aktif menyampaikan informasi melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok lewat akun @bp.tapera, yang sesuai dengan kebiasaan digital Gen Z.
Kedepannya, BP Tapera sedang mengembangkan skema pembiayaan untuk rumah vertikal di kawasan perkotaan melalui program FLPP. Hunian vertikal dinilai lebih cocok dengan gaya hidup generasi muda yang banyak beraktivitas di tengah kota, sekaligus menjadi jawaban atas terbatasnya lahan di wilayah perkotaan.***